Senin, 02 Februari 2015


Kesenian dan Budaya masyarakat Desa Larangan Timur tidak terlepas dari nilai-nilai agama, dimana 100% penduduknya beragama Islam, ajaran Islam sangat melekat pada hati masyarakat sehingga kehidupan sehari-harinya selalu mengandung nilai keislaman. Kesenian yang menonjol di Desa ini adalah seni Membatik dan kesenian dibidang musik islami yaitu Hadrah, serta seni bela diri silat “Pencak Kampong”. Sedangkan Budaya yang menonjol di Desa Larangan Timur ini adalah budaya selametan Desa, Perkumpulan Kepala Keluarga, Perkumpulan Ibu-Ibu, dan selamatan Pujuk.

Minggu, 01 Februari 2015

sayur gambas atau masyrakat Madura sering menyebutnya dengan langkir merupakan tanaman yang sangat mudah dijumpai di semua tempat termasuk di desa Larangan Timur, kab. Bangkalan, Madura. Banyak manfaat kesehatan dari sayur gambas ini. sayur dengan kandungan mineral yang cukup banyak ini membuat sayur gambas dapat dipercaya dapat menurunkan darah tinggi. selain itu pula sayur gambas juga bisa menyembuhkan radang usus, asma, dan bahkan bisa meningkatkan prodiktivitas ASI. Sayur ini sering diolah menjadi sayuran bening dan dicampur dengan daun maronggi atau kelor. namun ada yang berbeda di daerah ini. sayur gambas menjadi makanan kegemaran dari masyarakat Larangan Timur. Mereka mengolah sayur ini dengan cara dibakar kemudian diberi saus atau samal kacang. Dipadu dengan nasi hangat, ikan asin dan suasana pedesaan yang tenang menamba cita rasa dari makanan khas kegemaran warga desa Larangan Timur.



Kecamatan Tanjungbumi dikenal dengan kualitas batik tangan yang memiliki motif dan variasi yang berbeda dengan batik lainnya. Masyarakat Desa Larangan Timur juga menjadi pemasok bagi pedagang batik yang ada di pasar Tanjungbumi, para ibu-ibu mengerjakan batik sesuai pesanan dari pedagang yang ada di Tanjungbumi. Hampir semua rumah ibu-ibunya bisa membatik, pekerjaan rumah ini juga menjadi salah satu sumber pendapatan bagi masyarakat Desa Larangan Timur.


Pujuk adalah istilah atau julukan yang diberikan kepada nenek moyang yang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang biasa, sehingga masyarakat Desa Larangan Timur mengadakan acara selametan setiap satu tahun sekali. Acara ini berisi tahlilan saja. Tujuan dari acara ini adalah harapan barokah dari Pujuk tersebut.


Selain dari budaya yang disebutkan di atas, masyarakat Larangan Timur memiliki kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari seperti mengaji di masjid setiap malam minggu, sholawatan di masjid setiap malam selasa, dan bersholawat di masjid setiap malam jumat. Adapun kebiasaan yang lain adalah Mayoritas masyarakatnya memakai sarung, bila adan magrib masyarakatnya pulang ke rumah semua dan jam 10 malam sudah tidur kemudian waktu subuh sudah bangun semua. 






Acara ini dilakukan satu minggu sekali yang dihadiri oleh ibu-ibu di Desa Larangan Timur, acara ini berisi tahlil bersama, ngaji bersama, dan sholawatan, setelah itu diisi dengan pelatihan dari ketua, seperti pelatihan membuat kue, kerajinan tangan dan lain-lain.

Acara ini juga dilakukan setiap bulan dimana dihadiri oleh kepala keluarga masyarakat Larangan Timur, Tokoh Agama, dan Tim dari NU. Tujuan dari acara ini adalah mendiskusikan masalah-masalah keagamaan, seperti apa bila terdapat masalah baru karena perkembangan jaman dan sebelumnya belum diketahui hukumnya menurut islam dapat ditanyakan di acara ini, nanti akan diberikan penjelasan dari tokoh agama dan Tim NU.


Selametan Desa menjadi Tradisi di Desa Larangan Timur, acara ini dilakukan setiap bulan dan ditempatkan di dusun secara bergiliran, acara ini bertujuan untuk mendoakan nenek moyang, dan sebagai wadah silaturahmi masyarakat. Acara ini diisi dengan tahlil bersama kepada nenek moyang, kemudian diskusi dan pelurusan masalah dari Kepala Desa tentang isu-isu yang tidak benar. Dengan adanya acara ini diharapkan meminimalisir tersebarnya fitnah.

 
Menurut nenek moyang masyarakat Larangan Timur bela diri sudah wajib dimiliki oleh lelaki sebagai pelindung diri, bela diri di Desa ini disebut “Pencak Kampong” yaitu bela diri dengan berbagai tahapan mulai dari tangan kosong, senjata Calok, Senjata Arek (celurit), senjata pisau, dan senjata lainnya.